Sabtu, 09 Mei 2015

Seandainya kamu tau..

Inilah aku, dengan semua masalah yang aku hadapi. Saat ini, aku benar-benar tidak tau harus melakukan apa untukmu. Lelah? Iya, aku lelah. Lelah harus selalu menangis dan kecewa. Tidakkah bisa beristirahat sejenak agar aku bisa tertawa? Ini semua menekanku. Bisa kah kau membuatku sedikit lebih tenang? Tidak, aku tidak menyalahkanmu. Hanya saja semua ini begitu menekanku, perasaanku.

Aku merasa sendiri. Tiada lagi kamu di hidupku. Hanya kata-katamu yang ada sekarang. Kata-kata indahmu yang selalu menerbangkanku ke awan. Tanpa aku tau, sedang dan bagaimana kamu disana? Bukankah setiap manusia memang punya kepintaran untuk selalu berkata-kata? Tidakkah kamu tau bahwa batinku sangat tersiksa? Setiap hari, sangat menyiksa. Harus menyembunyikan semua perasaan ini.

Setiap janji dan kata indah yg hadir, membuatku semakin yakin dan ragu. Aneh bukan? Disaat hatimu yakin, namun pikiranmu malah meragu. Disaat hatimu bertahan, namun pikiranmu ingin menyerah. Terlalu banyak yang membuatku meragu. Mungkin ini semua karena aku yang tidak disampingmu. Tapi bagaimana bisa? Selalu ada keganjalan di setiap perbincangan kita. Ditambah jarak dan waktu kita yang semakin terbatas.

Haruskah seperti ini? Sampai kapan? Haruskah aku menuntut janjimu? Disaat ini aku sangat dan amat membutuhkanmu. Sangat.

Saat ini aku tidak ingin sendiri, berjuang sendiri. Aku ingin bersamamu. Tapi dimana kamu? Adakah kau peduli padaku? Selain hanya kata-kata? Pertanyaanku pagi ini, apakah kamu akan datang hanya untuk memastikan bahwa aku sudah tertidur?

Seandainya kamu tau...
Aku sadar bahwa ini semua hanya cemburuku yang terlalu berlebihan. Maafkan aku, bukan aku ragu padamu. Aku hanya cemburu. Iya aku cemburu. Aku akan selalu sayang dan cinta kamu, pah.

Rabu, 06 Mei 2015

Lelah

Ingin rasanya sejenak pergi dari dunia ini. Kenyataan yang kuhadapi, ramainya dunia ini belum mampu untuk membuatku merasa ramai. Bisingnya dunia membuatku tidak ingin mendengar. Kejamnya dunia ini membuatku tidak ingin melihat. Entah sampai kapan, aku sanggup bertahan di dunia. Jika kehadiranku di dunia tiada berarti, kenapa tidak Engkau ambil saja aku?

Aku bukan Batu karang yang selamanya bisa berdiri tegar dipinggir lautan. Aku tidak sekokoh itu. Terkadang aku terbawa derasnya ombak, lalu terpental kembalibke pinggir pantai. Itulah aku, aku hanya Batu kecil di pinggir pantai berharap ada seseorang yang bisa menemukanku dan mengambilku. Lalu berharap orang itu akan menempatkanku ke tempat yang lebih jauh dari ombak. Aku harap dia yang mampu mengambil dan membawaku.

Ingin rasanya buta, ingin rasanya tuli. Aku tau, tidak pantas aku berbicara seperti ini. Dengan segala kesempurnaan yang telah Engkau berikan untuk ku. Aku tau, diluar sana masih banyak orang yang memiliki masalah lebih berat dari yang ku jalani. Tapi, kenapa aku tidak bisa? Kenapa aku merasa sangat rapuh? Kenapa aku merasa sangat membutuhkan uluran tangan?

Tuhan, hatiku ini hancur. Bagian dalam diri ini, sudah tidak mampu lagi menguatkanku. Apa lagi yang bisa membuatku bangkit? Hanya rasa sayang dan cinta yang sangat mendalam untuk dia. Seseorang yang aku cinta dan aku sayang. Tapi apa mungkin dia mau untuk membantuku?

Jika kehadiranku di dunia ini hanya untuk membuat orang Lain bersedih, kesal, marah, menangis, biarkan aku pergi. Agar tidak ada lagi tangisan yang akan aku dengar, tidak ada lagi air Mata yang harus aku lihat. Aku mohon..

Mimpi yang kutuliskan terlalu jauh dan mungkin terlalu indah. Aku bukan orang yang pantas mendapatkan itu semua. Mimpiku terlalu indah. Keenan dan Freya adalah mimpi terbesarku. Mimpi yang kutuliskan dengan dia. Mereka terlalu indah untukku.

Dia, suara terindah, Mata terindah, segala yang terindah. Dia mimpiku yang terindah yang pernah aku tuliskan selama ini. Dia segalanya untukku.. Tawaku akan selalu ada untukmu..

Ingin aku tertidur, larut dalam semua mimpi-mimpiku dan berharap tidak akan pernah lagi terbangun.

Jumat, 01 Mei 2015

Untukmu yang terindah..

Hari ini berbeda,
Hatiku terasa sakit, luka, dan hancur. Aku terjebak pada sebuah situasi. Dimana hati dan pikiran saling berlawanan. Hati yang menjelma menjadi rasa sayang yang begitu besarnya, namun pikiran datang mencoba menghancurkan hati yang ada dengan sebuah logika.

Ingin rasanya aku menangis, sampai aku tidak bisa mendengar suara tangisku sendiri. Tuhan, adakah dayaku untuk melewati semua ini? Terkadang aku ingin menyerah dan melepas semuanya, tapi kenapa sangat sulit? Bolehkah aku bahagia untuk waktu yang sedikit lebih lama? Tersirat di dalam pikiranku berbagai pertanyaan, "diakah orang yang benar-benar mencintaiku?", "masih adakah orang lain didalam hatinya?", "diakah yang akan menemani sisa hidupku?", "diakah yang akan selalu membuatku tertawa?", "diakah yang akan membuatku sakit dan menangis?", "akankah dia pergi disaat aku berani menuliskan mimpi bersamanya?". Berbagai pertanyaan ini merasuk dalam pikiranku.

Dia yang hadir didalam hari-hariku saat ini. Dia yang memberikan warna dalam hidupku. Mengajarkanku arti pentingnya tertawa dan menangis. Membuka mataku untuk melihat lebih jauh tentang dunia ini. Menyadarkanku bahwa kebahagiaan adalah suatu yang sederhana, sekecil apapun bisa menjadi sebuah kebahagiaan. Layaknya melihat anak kecil yang tertawa hanya karena melempar sandal atau menendang bola, mereka tidak menuntut untuk bahagia namun mereka bisa tertawa karena hal kecil. Bagi orang dewasa, kebahagiaan mempunyai banyak makna seperti tahta, harta dan lainnya. Disanalah perbedaannya, dan dialah yang membuatku melihat perbedaan ini.

Dia bukan orang yang sempurna, namun bagiku dia segalanya. Dia beruntung, bisa melewati hidupnya yang penuh kerikil bahkan lubang besar. Namun dia masih berdiri tegak dan bersiap melewati setiap rintangan dalam hidupnya. Di balik semua kekurangannya, aku melihat banyak kelebihan pada dirinya. Terlalu banyak. Sehingga aku menganggap dirinya berarti.

Hati ini tidak berenti menangis, hati kecilku mempercayainya, namun pikiran ini menolaknya. Logika yang terlalu jauh dari perasaan. Aku masih punya cukup kekuatan untuk menunjukkan bahwa aku bahagia. Bahagia tanpa kesedihan. Walaupun sebenarnya, hati ini terluka. Namun, apalah arti sakit? Jika bisa melihat dirinya bahagia? Aku rasa ini sakit ini cukup untuk membayarnya, aku rela membayar dengan rasa sakit untuk melihat senyum dan tawanya. Lagipula, bukankah hati ini memang sudah sering menangis tanpa ada orang yang tau?

Aku hanya perlu kamu disini, menemaniku selamanya. Hanya dengan tawa dan bahagiamu, aku punya kekuatan untuk tersenyum. Tuhan, kenapa hanya tawanya yang bisa membuatku menjadi lebih hidup? Tidakkah aku bisa merasakan kebahagiaan yang sedikit lebih lama? Jika dia bukan untuk ku, kenapa kau mengirimkan dirinya kepadaku? Tersirat pertanyaan, kenapa harus dia yang datang memberikan semua warna ini?

Dia adalah satu-satunya yang percaya akan semua mimpiku. Bersamanya aku tidak pernah takut lagi untuk menuliskan semua mimpi-mimpi ini. Mimpi-mimpi ini terkadang menjadi sangat dekat dan bisa menjadi sangat jauh. Entah apa yang membuatku berani menuliskan mimpi ini bersamanya. Hanya saja, ketika bersamanya, mimpi ini sangat dekat. Namun bila dia jauh, mimpi ini pun ikut menjauh.

Dia yang membuatku tersenyum saat dia asik melakukan hobby-nya. Aku senang saat melihatnya sedang asik sendiri. Aku lebih senang melihatnya seperti itu. Terkadang dia bisa menjadi orang yang sangat romantis, dengan kata-kata indah yang selalu keluar dari mulutnya. Kata-kata yang mampu menerbangkanku merasakan lembutnya awan. Dia juga bisa menghilang tanpa kabar, ada namun tidak ada, terlihat namun tidak nampak. Kesal, saat dia tidak ada kabar, namun melihatnya di tempat lain dan sedang tertawa. Benci, namun tidak bisa aku mengungkapkan rasa benci ini. Karena aku terlalu bahagia melihatnya tertawa meski tawa itu bukan karenaku atau untuk ku. Dia juga yang mampu menjatuhkan ku sampai hancur, hanya dengan melihat keadaan tentang sekitarnya. Untuk orang yang selalu menggunakan logika, mungkin semua ini bisa di bilang bullshit. Terlalu munafik, untuk mengatakan sayang dan cinta namun masih ada yang lain dihatinya.

Semua kata-katanya, meyakinkan hati kecilku, namun tidak pikiranku. Aku hanya orang baru di dalam hidupnya, yang berusaha untuk membuatnya selalu tersenyum dan menjadi yang terbaik. Bahagia, saat bisa mengenalnya dan sekelilingnya. Bahagia, saat dia mengatakan bahwa aku diterima. Bahagia, saat mendapatkan senyuman dari sekitarnya. Lagi-lagi, logika ini berpikir bahwa semua ini hanya basa-basi , bukankah semua orang mampu untuk tersenyum jika ada orang baru hadir? Sikap bisa ditunjukkan, tapi hati belum tentu bisa ditampilkan. Jika ini semua hanya basa-basi, aku mohon cukup. Cukup untukku merasakan kebasian ini. Jika memang tidak ada tempat untuk ku, katakan. Jadi aku bisa mencari celah dengan baik, atau mungkin aku bisa memilih untuk mundur?

Air Mata ini tidak pernah habis menetes saat memikirkannya. Aku cukup menikmati semua rasa ini, rasa indah saat bersamanya, warna di dalam hidupku, dan juga rasa kecewaku. Bagiku, semua sakit ini tidak berarti dibandingkan tawa dan bahagianya. Tuhan, berikan aku kekuatan untuk selalu membuatnya tertawa dan bahagia. Tidak apa jika dia menganggapku tidak ada, tidak masalah jika dia mengacuhkanku. Itu semua tidak akan merubah perasaan sayang ini. Sekeras apapun dia menyakitiku, itu tidak akan merubah pendirianku. Jalan berliku takkan membuatku menyerah akan cinta kita. Tatap mataku dan kau akan tau semua yang kurasakan. Sesering apapun dia mencoba untuk membunuh cinta ini, aku tidak akan pernah menghilangkan cintaku padanya.

Untukmu yang terindah, aku mencintaimu dengan segala ketulusan yang aku miliki. Menyayangimu adalah hal terindah yang pernah kurasakan. Kamu tidak akan pernah tau bagaimana aku ingin selalu membuatmu bahagia. Aku yang selalu mengkhawatirkanmu saat tidak mendapatkan kabar darimu, padahal kamu baik-baik dan senang diluar sana. Aku yang selalu menangis disaat kamu menghilang dariku. Aku yang ikut tersenyum melihatmu asik dengan kegiatanmu sendiri. Aku yang rela kau sakiti, asal itu dapat membuatmu bahagia.Aku yang akan selalu mendukungmu, jika memang itu yang terbaik untukmu. Aku yang percaya bahwa suatu hari kamu akan sukses, karena aku tau kamu bukan orang yang mudah menyerah. Aku yang memikirkanmu setiap detik, menit dan jam. Aku yang peduli tentangmu, karena kamu satu-satunya yang aku punya. Aku yang percaya bahwa kamu adalah orang yang akan mencintaiku dan tak akan pernah melepasku (I hope). Aku yang akan mencintaimu dan seluruh yang engkau punya. Menyayangi apa yang kamu sayangi. Karena tanpa kamu minta, aku sudah menyayangi sekitarmu. Aku akan mencintai seluruh kekuranganmu. Aku yang tidak akan pernah pergi darimu, apapun yang terjadi. Aku yang percaya bahwa kamu akan mewujudkan mimpi-mimpi kita. Aku yang akan selalu mencintaimu, walaupun kamu tidak. Aku yang tidak pernah mau kehilangan dirimu. Percayalah dan pegang janjiku. Aku akan selalu menyayangimu, selamanya. Aku ingin bersamamu, menghabiskan sisa waktuku bersama, selamanya. Mewujudkan mimpi kita bersama. Aku janji..

Tulisan ini bukan keluhan, hanya melambangkan sebagian Isi hatiku..