Jumat, 31 Oktober 2014

Perasaan yang salah

Hai pemimpi..

Pernahkah kamu merasa menyayangi seseorang yang salah? Perasaan yang seharusnya tidak ada namun perasaan itu ternyata ada. Perasaan yang seharusnya tidak mungkin namun perasaan itu menjadi mungkin. Kamu tau, perasaan itu salah, tapi kamu tidak bisa menyalahkan apa yang kamu rasakan. Sebesar apapun kamu menyalahkan dirimu sendiri, kamu tidak pernah bisa disalahkan atas perasaanmu sendiri. Perasaan hati yang tidak pernah punya alasan yang jelas. Kamu tau dan kamu mengerti dengan jelas, bahwa kamu tidak seharusnya menyayangi. Tapi kamu juga tau dengan jelas kalau perasaan sayang itu benar-benar ada.

Bukankah tidak ada yang salah dari sebuah perasaan. Disaat kita bisa merasakan kenyamanan pada diri seseorang, perasaan sayang itu bisa hadir didalam dirimu. Disaat ada seseorang yang senantiasa memberimu kasih sayang dan kebahagiaan yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya. Bukannya, cinta dan adalah sebuah perasaan yang bisa membuat bahagia semua orang? Semua orang berhak untuk merasakan perasaan yang kata orang indah. Semua orang berhak untuk merasakan sesuatu yang perasaan yang disebut cinta. Hanya saja, terkadang perasaan itu bisa membuat kita menjadi bahagia maupun tersakiti. Kita hanya bisa menerka, antara 'dia juga menyayangi kita' atau 'kita yang salah mengartikan sikapnya'. Kemungkinan memang selalu ada, kemungkinan untuk bahagia dan kemungkinan untuk tersakiti. Apalagi disaat kamu menyayangi dan mencintai orang yang salah. Kalau kamu berani sayang, berarti kamu sudah siap menerima semua kemungkinan.

Siap, ragamu pasti bisa siap untuk tidak menangis saat tersakiti. Tapi apakah hatimu sudah siap untuk tersakiti? Disaat kamu tau kamu telah menyayangi orang yang salah, disaat itu seharusnya hatimu telah siap. Siap menerima kemungkinan terburuk. Dalam hati, kamu selalu mencoba menghibur dirimu dengan mengatakan pada dirimu bahwa 'cinta tidak harus memiliki'. Percayakah kamu, disaat kamu mengatakan itu, disaat itulah kamu hanya sedang menguatkan hatimu untuk tidak benar-benar tersakiti.

Ketika kamu tau dan sadar bahwa orang yang kamu sayangi adalah orang yang salah, ketika itulah kamu tidak akan pernah mengungkapkannya. Karena kamu tidak akan pernah siap untuk menerima kemungkinan terburuk. Kamu berharap dia mengetahui perasaanmu tanpa kamu katakan. Kamu berharap dia mengerti tanpa harus dimengerti. Bagaimana bisa orang lain mendengar apa isi hatimu? Yang kamu lakukan hanya menerka bahwa dia mengetahui tentang hatimu. Percayalah, hanya dirimu sendiri yang mampu mendengar seluruh isi hatimu.  Kata hati tidak pernah salah dan tidak pernah membohongimu. Namun kata hati terkadang memang bertolak belakang dengan logika yang ada.

Disisi lain, membiarkan perasaanmu didalam hati jauh lebih buruk daripada sekedar patah hati. Selama kamu tidak mengungkapkan, selama itulah dia tidak akan pernah tau tentang perasaanmu. Jangan pernah berharap orang itu akan mengetahui perasaanmu jika kamu tidak mengatakannya.

Persiapkan dirimu untuk semua kemungkinan yang akan terjadi, maka kamu akan punya keberanian untuk mengatakannya. Apapun yang terjadi setelah kamu mengatakan, perasaanmu akan menjadi lebih baik. Jangan pernah menyesali atas semua yang kamu rasakan. Nikmatilah perasaan itu selama kamu bisa merasakannya. Karena selama kamu menikmati, selama itulah kamu akan merasa bahagia dan tidak akan benar-benar tersakiti.

"Logika jauh dari harapan, bahkan gak realistis lagi untuk melihat segalanya. Pada akhirnya kita hanya ditempatkan oleh 2 pertanyaan, apakah kita pantas untuk dicintai? Atau justru terlalu yakin untuk dicintai? Cinta itu tentang menjaga kesetiaan perasaan, sekalipun orang itu dimiliki oleh orang lain, maka itulah sebuah nilai mencintai dengan tulus"

Jumat, 17 Oktober 2014

Batu Karang dan Kaca

Hai pemimpi..

Sudah lama aku tidak bercerita denganmu..

Pernahkah kamu bertemu dengan orang asing dihidupmu, namun kamu seperti sudah mengenalnya lama? Hmm, bagaimana jika seperti melihat dirimu di dalam diri seseorang? Kamu berkaca pada diri seseorang, padahal orang itu belum pernah kamu ketahui sebelumnya. Seolah dia mengerti dan mengetahui banyak tentang diriku, begitu pun aku. 

Menemukan seseorang yang mampu mengerti dan bahkan selalu membuatku tertawa. Ini merupakan keanehan, karena aku bisa melihat diriku di dalam diri orang yang baru kutemui. Menurutmu ini hanya sebuah kebetulan atau takdir? 

Beberapa hari yang lalu, aku menemukan seseorang yang tidak pernah kuduga sebelumnya. Aku menyebutnya Tuan Lucu. Kenapa tuan lucu?  Di awal pertemuan aku dengannya, aku melihat sesosok orang yang selalu tertawa dan penuh dengan ekspresif. Dia seorang stuntman di salah satu tempat wisata di kawasan Jakarta. Dia memerankan perannya dengan sangat baik dan total. Itu semua bisa terlihat jelas karena banyak sekali pengunjung yang akhirnya terbawa kedalam alur cerita. Goresan tawa di wajahnya menjadikan dia seorang yang sempurna. Anehnya, pertama kali aku melihatnya aku merasakan ada sesuatu yang berbeda. Aku bisa melihatnya dengan jelas, ada sesuatu dibalik sorot mata dan tawa itu. Saat itu, dia tidak mengakui siapa dirinya ketika ku ajak berkenalan. Namun, aku penasaran. Sehingga itulah yang akhirnya membuat aku kembali mencarinya di hari berikutnya. Sampai akhirnya, aku bisa mengenal dan mengetahui jauh tentang dirinya. 

Tidak pernah kusangka akan bertemu dengan orang yang sangat unik sepertinya. Baru beberapa hari saja mengenalnya, aku seperti sudah mengenal lama dirinya. Berawal dari penasaranku, menjadi sebuah kisah yang tidak pernah kutuliskan sebelumnya.  Satu kisah yang sangat menarik dalam hidupku. Bertemu dengan seseorang yang bisa membuat warna dihidupmu, tapi kamu tidak pernah menyangka bahwa orang itulah yang akan mewarnainya. 

Tuan lucu memberikan aku banyak sekali pelajaran tentang hidup ini. Dibalik senyum dan tawanya yang selalu terlukis, ternyata banyak sekali masalah yang dihadapinya. Dia masih mampu tersenyum dan tertawa untuk orang lain. Bukankah itu hebat? Aku belum tentu bisa sepertinya. Dibalik tawa itu terdapat sebuah kesedihan yang mungkin tidak pernah ia tunjukkan pada siapa pun. Dia bercerita tentang dirinya, begitu pun aku. Tuhan, ini kah caramu untuk memberitahuku agar selalu bersyukur dengan apa yang sudah aku miliki? 

Terimakasih telah memperkenalkanku dengannya, Tuhan. Tapi bagaimana jika kemudian dia menghilang dan pergi? Seringkali aku berpikir, apa yang sebenarnya aku rasakan. Memang benar, aku merasakan kenyaman, aku nyaman untuk selalu berada di sampingnya. Lalu? Kuakui, mungkin aku telah salah mengartikan semuanya. Bukan ini yang seharusnya terjadi, karena memang semua tidak akan mungkin. Tuan lucu dan aku, hanya bagaikan kakak dan adik. Itulah yang terjadi, tapi kenapa aku harus merasa takut kehilangan? Beberapa kali aku merasakan kehilangan orang-orang yang kupercaya untuk berbagi ceritaku. Namun, mereka pergi dan menghilang begitu saja. Aku takut ini akan terjadi lagi, aku belum siap jika harus kehilangan teman berbagi untuk kesekian kali.

Tuan lucu, terimakasih telah datang di kehidupanku dan menjadi sebuah kaca bagiku. Kamu adalah sebuah batu karang yang berdiri kokoh di pinggir pantai. Batu karang yang pasti berongga ketika dihempas oleh kerasnya deburan ombak. Namun, tetap berdiri dan menantang semua ombak yang datang menghampiri. Itu semua telah terbukti, karena sekarang, sampai hari ini kamu tetap berdiri dan menghadapi hidupmu yang terus berjalan. Tetaplah menjadi sebuah batu karang di pinggir pantai. 

Tuan lucu, aku mohon jangan pernah kembali ke kegelapanmu. Teruslah berdiri di tempat yang terang, agar kamu bisa elihat semua jalan dan nelihat bahwa ada orang di sekitarmu yang peduli, mendukung dan menyayangimu. Memang terlihat sangat aneh, seseorang yang baru saja bertemu bisa merasakan kenyamanan satu sama lain. 

Tapi itulah perasaanku, meskipun aku takut untuk kehilangan. Terimakasih telah mendukung, memberiku begitu banyak semangat, dan memberikanku sebuah senyuman dan tawa. Semua dukunganmu, begitu berarti untukku. Karenamu, aku mampu untuk menghadapi jalanku, karenamu aku punya sedikit kekuatan, dan karenamu aku tidak pernah takut lagi untuk sendiri. Dengan aku melihat senyumanmu, melihat tawa dari wajahmu, dan mendengar suaramu menjadi kekuatan untukku. Kekuatan agar aku bisa lebih bersyukur dan semangat. Aku berharap kita tidak akan pernah terpisah. Aku ingin kisah ini akan terus tertulis, sampai akhir nanti. Karena, aku tidak pernah ingin merasakan kehilangan (lagi).

Aku menyayangimu.. Terimakasih, Tuan Lucu....

Selasa, 04 Februari 2014

Kehilangan

Hai pemimpi..

Pernahkah kalian merasa kehilangan? Kehilangan seseorang yang dulu selalu ada buat kalian, membuat kalian tersenyum, membuat kalian pergi dari kesedihan itu, membuat kalian merasa dibutuhkan, tapi seketika mereka hilang.. Entah mereka yang meninggalkan atau malah aku yang pergi menjauh?

Aku sering merasa kehilangan, bahkan mungkin sebentar lagi aku akan kehilangan (lagi).. Pikiran ini sekarang kacau, semenjak mendapat berita itu, aku hanya tidak tau harus berbuat apa. Aku tidak ingin kehilangan lagi, siapapun itu.. Aku sudah kehilangan.. Sudah cukup..

Aku hanya tak tau harus mengungkapkan perasaan ini kepada siapa.. Nyatanya, aku juga tidak ingin berbagi kesedihan dengan kalian.. Cukup aku yang merasakan ini.. Kehilangan..

Aku benci dia! Bisa saja aku merelakan dia pergi selamanya, tapi.. dalam hidup ini bukan cuma aku.. Aku sadar masih banyak orang yang membutuhkannya.. Tapi aku benci! Benci bila harus semuanya terulang kembali.. Aku benci bila harus melihat orang tersayangku menangis di tengah malam karenanya.. Aku benci bila harus melihat atau mendengar kabar buruk karena kesalahanmu.. Aku takut!! Semua terasa seperti akan terulang, disaat kamu meminta izin untuk pergi jauh.. Lalu, tak lama kamu kembali hanya untuk memberi kabar buruk yang kau buat karena kesalahanmu.. Luka ini belum sembuh, sakit hati ini masih tersisa.. Aku tidak ingin terulang! Aku tidak ingin kehilangan! Aku benci dirimu! Tapi, aku selalu sayang padamu.. Aku hanya ingin bilang, jangan pergi lagi.. Tapi apa mungkin kau mendengarnya? Apa mungkin kau akan melakukannya? Aku mencoba dengan keras untuk percaya kepadamu, tapi sulit.. Sulit sekali.. Kepercayaan itu sudah pernah aku berikan, namun semuanya hancur.. Dan sampai saat ini, kepercayaan itu belum sepenuhnya kembali utuh.. Entah, aku benci tapi aku sayang padamu, yah..

Untuk kalian, kalian dimana? Aku butuh kalian.. Aku bingung harus cerita perasaan ini kepada siapa!