Hai pemimpi..
Sudah lama aku tidak bercerita denganmu..
Pernahkah kamu bertemu dengan orang asing dihidupmu, namun kamu seperti sudah mengenalnya lama? Hmm, bagaimana jika seperti melihat dirimu di dalam diri seseorang? Kamu berkaca pada diri seseorang, padahal orang itu belum pernah kamu ketahui sebelumnya. Seolah dia mengerti dan mengetahui banyak tentang diriku, begitu pun aku.
Menemukan seseorang yang mampu mengerti dan bahkan selalu membuatku tertawa. Ini merupakan keanehan, karena aku bisa melihat diriku di dalam diri orang yang baru kutemui. Menurutmu ini hanya sebuah kebetulan atau takdir?
Beberapa hari yang lalu, aku menemukan seseorang yang tidak pernah kuduga sebelumnya. Aku menyebutnya Tuan Lucu. Kenapa tuan lucu? Di awal pertemuan aku dengannya, aku melihat sesosok orang yang selalu tertawa dan penuh dengan ekspresif. Dia seorang stuntman di salah satu tempat wisata di kawasan Jakarta. Dia memerankan perannya dengan sangat baik dan total. Itu semua bisa terlihat jelas karena banyak sekali pengunjung yang akhirnya terbawa kedalam alur cerita. Goresan tawa di wajahnya menjadikan dia seorang yang sempurna. Anehnya, pertama kali aku melihatnya aku merasakan ada sesuatu yang berbeda. Aku bisa melihatnya dengan jelas, ada sesuatu dibalik sorot mata dan tawa itu. Saat itu, dia tidak mengakui siapa dirinya ketika ku ajak berkenalan. Namun, aku penasaran. Sehingga itulah yang akhirnya membuat aku kembali mencarinya di hari berikutnya. Sampai akhirnya, aku bisa mengenal dan mengetahui jauh tentang dirinya.
Tidak pernah kusangka akan bertemu dengan orang yang sangat unik sepertinya. Baru beberapa hari saja mengenalnya, aku seperti sudah mengenal lama dirinya. Berawal dari penasaranku, menjadi sebuah kisah yang tidak pernah kutuliskan sebelumnya. Satu kisah yang sangat menarik dalam hidupku. Bertemu dengan seseorang yang bisa membuat warna dihidupmu, tapi kamu tidak pernah menyangka bahwa orang itulah yang akan mewarnainya.
Tuan lucu memberikan aku banyak sekali pelajaran tentang hidup ini. Dibalik senyum dan tawanya yang selalu terlukis, ternyata banyak sekali masalah yang dihadapinya. Dia masih mampu tersenyum dan tertawa untuk orang lain. Bukankah itu hebat? Aku belum tentu bisa sepertinya. Dibalik tawa itu terdapat sebuah kesedihan yang mungkin tidak pernah ia tunjukkan pada siapa pun. Dia bercerita tentang dirinya, begitu pun aku. Tuhan, ini kah caramu untuk memberitahuku agar selalu bersyukur dengan apa yang sudah aku miliki?
Terimakasih telah memperkenalkanku dengannya, Tuhan. Tapi bagaimana jika kemudian dia menghilang dan pergi? Seringkali aku berpikir, apa yang sebenarnya aku rasakan. Memang benar, aku merasakan kenyaman, aku nyaman untuk selalu berada di sampingnya. Lalu? Kuakui, mungkin aku telah salah mengartikan semuanya. Bukan ini yang seharusnya terjadi, karena memang semua tidak akan mungkin. Tuan lucu dan aku, hanya bagaikan kakak dan adik. Itulah yang terjadi, tapi kenapa aku harus merasa takut kehilangan? Beberapa kali aku merasakan kehilangan orang-orang yang kupercaya untuk berbagi ceritaku. Namun, mereka pergi dan menghilang begitu saja. Aku takut ini akan terjadi lagi, aku belum siap jika harus kehilangan teman berbagi untuk kesekian kali.
Tuan lucu, terimakasih telah datang di kehidupanku dan menjadi sebuah kaca bagiku. Kamu adalah sebuah batu karang yang berdiri kokoh di pinggir pantai. Batu karang yang pasti berongga ketika dihempas oleh kerasnya deburan ombak. Namun, tetap berdiri dan menantang semua ombak yang datang menghampiri. Itu semua telah terbukti, karena sekarang, sampai hari ini kamu tetap berdiri dan menghadapi hidupmu yang terus berjalan. Tetaplah menjadi sebuah batu karang di pinggir pantai.
Tuan lucu, aku mohon jangan pernah kembali ke kegelapanmu. Teruslah berdiri di tempat yang terang, agar kamu bisa elihat semua jalan dan nelihat bahwa ada orang di sekitarmu yang peduli, mendukung dan menyayangimu. Memang terlihat sangat aneh, seseorang yang baru saja bertemu bisa merasakan kenyamanan satu sama lain.
Tapi itulah perasaanku, meskipun aku takut untuk kehilangan. Terimakasih telah mendukung, memberiku begitu banyak semangat, dan memberikanku sebuah senyuman dan tawa. Semua dukunganmu, begitu berarti untukku. Karenamu, aku mampu untuk menghadapi jalanku, karenamu aku punya sedikit kekuatan, dan karenamu aku tidak pernah takut lagi untuk sendiri. Dengan aku melihat senyumanmu, melihat tawa dari wajahmu, dan mendengar suaramu menjadi kekuatan untukku. Kekuatan agar aku bisa lebih bersyukur dan semangat. Aku berharap kita tidak akan pernah terpisah. Aku ingin kisah ini akan terus tertulis, sampai akhir nanti. Karena, aku tidak pernah ingin merasakan kehilangan (lagi).
Aku menyayangimu.. Terimakasih, Tuan Lucu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar