Hai pemimpi..
Pernahkah kamu merasa menyayangi seseorang yang salah? Perasaan yang seharusnya tidak ada namun perasaan itu ternyata ada. Perasaan yang seharusnya tidak mungkin namun perasaan itu menjadi mungkin. Kamu tau, perasaan itu salah, tapi kamu tidak bisa menyalahkan apa yang kamu rasakan. Sebesar apapun kamu menyalahkan dirimu sendiri, kamu tidak pernah bisa disalahkan atas perasaanmu sendiri. Perasaan hati yang tidak pernah punya alasan yang jelas. Kamu tau dan kamu mengerti dengan jelas, bahwa kamu tidak seharusnya menyayangi. Tapi kamu juga tau dengan jelas kalau perasaan sayang itu benar-benar ada.
Bukankah tidak ada yang salah dari sebuah perasaan. Disaat kita bisa merasakan kenyamanan pada diri seseorang, perasaan sayang itu bisa hadir didalam dirimu. Disaat ada seseorang yang senantiasa memberimu kasih sayang dan kebahagiaan yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya. Bukannya, cinta dan adalah sebuah perasaan yang bisa membuat bahagia semua orang? Semua orang berhak untuk merasakan perasaan yang kata orang indah. Semua orang berhak untuk merasakan sesuatu yang perasaan yang disebut cinta. Hanya saja, terkadang perasaan itu bisa membuat kita menjadi bahagia maupun tersakiti. Kita hanya bisa menerka, antara 'dia juga menyayangi kita' atau 'kita yang salah mengartikan sikapnya'. Kemungkinan memang selalu ada, kemungkinan untuk bahagia dan kemungkinan untuk tersakiti. Apalagi disaat kamu menyayangi dan mencintai orang yang salah. Kalau kamu berani sayang, berarti kamu sudah siap menerima semua kemungkinan.
Siap, ragamu pasti bisa siap untuk tidak menangis saat tersakiti. Tapi apakah hatimu sudah siap untuk tersakiti? Disaat kamu tau kamu telah menyayangi orang yang salah, disaat itu seharusnya hatimu telah siap. Siap menerima kemungkinan terburuk. Dalam hati, kamu selalu mencoba menghibur dirimu dengan mengatakan pada dirimu bahwa 'cinta tidak harus memiliki'. Percayakah kamu, disaat kamu mengatakan itu, disaat itulah kamu hanya sedang menguatkan hatimu untuk tidak benar-benar tersakiti.
Ketika kamu tau dan sadar bahwa orang yang kamu sayangi adalah orang yang salah, ketika itulah kamu tidak akan pernah mengungkapkannya. Karena kamu tidak akan pernah siap untuk menerima kemungkinan terburuk. Kamu berharap dia mengetahui perasaanmu tanpa kamu katakan. Kamu berharap dia mengerti tanpa harus dimengerti. Bagaimana bisa orang lain mendengar apa isi hatimu? Yang kamu lakukan hanya menerka bahwa dia mengetahui tentang hatimu. Percayalah, hanya dirimu sendiri yang mampu mendengar seluruh isi hatimu. Kata hati tidak pernah salah dan tidak pernah membohongimu. Namun kata hati terkadang memang bertolak belakang dengan logika yang ada.
Disisi lain, membiarkan perasaanmu didalam hati jauh lebih buruk daripada sekedar patah hati. Selama kamu tidak mengungkapkan, selama itulah dia tidak akan pernah tau tentang perasaanmu. Jangan pernah berharap orang itu akan mengetahui perasaanmu jika kamu tidak mengatakannya.
Persiapkan dirimu untuk semua kemungkinan yang akan terjadi, maka kamu akan punya keberanian untuk mengatakannya. Apapun yang terjadi setelah kamu mengatakan, perasaanmu akan menjadi lebih baik. Jangan pernah menyesali atas semua yang kamu rasakan. Nikmatilah perasaan itu selama kamu bisa merasakannya. Karena selama kamu menikmati, selama itulah kamu akan merasa bahagia dan tidak akan benar-benar tersakiti.
"Logika jauh dari harapan, bahkan gak realistis lagi untuk melihat segalanya. Pada akhirnya kita hanya ditempatkan oleh 2 pertanyaan, apakah kita pantas untuk dicintai? Atau justru terlalu yakin untuk dicintai? Cinta itu tentang menjaga kesetiaan perasaan, sekalipun orang itu dimiliki oleh orang lain, maka itulah sebuah nilai mencintai dengan tulus"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar